Minggu, 18 April 2010

Pemeriksaan yang seharusnya dilakukan

Pemeriksaan terhadap anak dengan kesulitan belajar sebaiknya dilakukan oleh suatu tim kerja terpadu yang meliputi berbagai disiplin ilmu,
seperti ;
1. Dokter anak
2. Psikiater anak
3. Psikolog
4. Orthopaedagog
5. dll

• Wawancara orang tua dan anak
o Riwayat kehamilan
o Riwayat perkembangan fisik dan mental anak
o Riwayat medik anak termasuk fungsi indera penglihatan dan
pendengaran
o Riwayat keluarga dan ada tidaknya perubahan struktur keluarga
o Usia mulai timbulnya kesulitan belajar
o Ada tidaknya masalah kelurga yang dapat memicu timbulnya kesulitan
belajar pada anak
o Apakah ada tanda-tanda pencenderaan pada anak, baik fisik, emosi
atau seksual

• Evaluasi anak oleh
o Dokter anak
Dokter anak merupakan dokter yang sering melakukan skrining awal
adanya kesulitan belajar pada anak. Pemeriksaan fisik dan neurologi lengkap biasanya telah dilakukan, termasuk pemeriksaan mata, pendengaran atau kondisi medik lainnya bila diperlukan
o Psikiater anak
Melakukan pemeriksaan kondisi mental emosional anak. Evaluasi
perasaan anak terhadap ketidakmampuan dalam memenuhi harapan sekolah atau orang tuanya. Observasi bagaimana interaksi anak dengan lingkungannya, harapan dan cita-cita anak. Selain itu, melakukan analisa dan penyimpulan akan adanya gangguan psikiatrik lain yang menyertai kesulitan belajar

o Psikolog
Pemeriksaan oleh psikolog akan memberikan data mengenai sikap anak
dalam menghadapi tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu juga memberikan masukan mengenai fungsi kecerdasan, bakat dan minat anak secara keseluruhan.

o Guru
Informasi mengenai pola perilaku dan prestasi akademik anak di
sekolah, khususnya di dalam kelas merupakan informasi yang penting diketahui. Informasi ini tidak hanya penting dalam menegakkan diagnosis, tetapi juga dalam tindak lanjut dari penanganan yang akan dan telah diberikan kepada anak.

DAMPAK KESULITAN BELAJAR
Kesulitan belajar yang terjadi pada seorang anak tidak hanya
berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangan anak saja, tetapi juga berdampak dalam kehidupan keluarga dan juga dapat mempengaruhi interaksi anak dengan lingkungannya. Sistim keluarga dapat mengalami disharmoni oleh karena saling menyalahkan di antara ke dua orang tua. Orang tua merasa frustrasi, marah, kecewa, putus asa, merasa bersalah atau menolak, dengan kondisi ini justru membuat anak dengan kesulitan belajar merasa lebih terpojok lagi. Anak dengan kesulitan belajar seringkali menuding dirinya sebagai anak yang bodoh, lambat, berbeda dan keterbelakang. Mereka menjadi tegang, malu, rendah diri dan berperilaku nakal, agresif, impulsif atau bahkan menyendiri/menarik diri untuk menutupi kekurangan pada dirinya. Seringkali mereka tampak sulit berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, dan lebih mudah bagi mereka untuk bergaul dan bermain dengan anak-anak yang mempunyai usia lebih muda dari mereka. Hal ini menandakan terganggunya sistim harga diri anak. Kondisi ini merupakan sinyal bahwa anak membutuhkan pertolongan segera.


APAKAH KESULITAN BELAJAR DAPAT DIATASI ?

Walaupun gangguan yang terjadi pada sebagian otak sudah tidak dapat
diperbaiki lagi, tetapi masih ada bagian otak lain yang masih dapat
dirangsang untuk dapat berfungsi optimal. Oleh karena itu pemberian
terapi haruslah sedini dan seoptimal mungkin, sehingga anak diharapkan dapat mengejar apa yang menjadi kekurangannya selama ini. Penanganan yang diberikan pada kasus anak dengan kesulitan belajar tergantung pada hasil pemeriksaan yang komprehensif dari tim kerja. Tim ini terdiri dari berbagai tenaga profesional ( sudah disebutkan di atas ) yang bekerja pada suatu klinik kesulitan belajar. Dengan demikian orang tua akan memperoleh pelayanan `one stop assessment' yang mempermudah mereka dalam mencari pertolongan untuk anaknya. Penanganan yang diberikan pada anak dengan kesulitan belajar meliputi ;
o Penatalaksanaan di bidang medis
o Penatalaksanaan di bidang pendidikan

• Penatalaksanaan di bidang medis
o Terapi obat
Pengobatan yang diberikan adalah sesuai dengan gangguan fisik atau
psikiatrik yang diderita oleh anak, misalnya ;
- Berbagai kondisi depresi dapat diberikan obat gol. Antidepresan
- GPPH diberikan obat gol. Psikostimulansia, misalnya Ritalin

o Terapi perilaku
Terapi perilaku yang sering diberikan adalah modifikasi perilaku.
Dalam hal ini anak akan mendapatkan penghargaan langsung jika ia dapat memenuhi suatu tugas atau tanggung jawab atau berperilaku positif tertentu. Di lain pihak, ia akan mendapatkan peringatan jika ia memperlihatkan perilaku negatif. Dengan adanya penghargaan dan peringatan langsung ini maka diharapkan anak dapat mengontrol perilaku negatif yang tidak dikehendaki, baik di sekolah atau di rumah.

o Psikoterapi suportif
Dapat diberikan kepada anak dan keluarganya. Tujuannya ialah untuk
memberi pengertian dan pemahaman mengenai kesulitan yang ada, sehingga dapat menimbulkan motivasi yang konsisten dalam usaha untuk memerangi kesulitan ini.

o Pendekatan psikososial lainnya ialah ;
- Psikoedukasi orang tua dan guru
- Pelatihan keterampilan sosial bagi anak

• Penatalaksanaan di bidang pendidikan
Dalam hal ini terapi yang paling efektif ialah terapi remedial, yaitu
bimbingan langsung oleh guru yang terlatih dalam mengatasi kesulitan
belajar anak. Guru remedial ini akan menyusun suatu metoda pengajaran
yang sesuai bagi setiap anak. Mereka juga melatih anak untuk dapat belajar dengan baik dengan tehnik-tehnik pembelajaran tertentu ( sesuai
dengan jenis kesulitan belajar yang dihadapi anak ) yang sangat bermanfaat bagi anak dengan kesulitan belajar.

DAFTAR PUSTAKA
oleh dr. Tjhin Wiguna, SpKJ
Psikiater Anak, Klinik Anakku Green Ville
http://groups.yahoo.com/group/cfbe/message/5531

Tidak ada komentar:

Posting Komentar