Senin, 15 Maret 2010

PENYEBAB AUTISME

1. Penyebab Autisme diduga dapat disebabkan oleh:
a. Rubella
b. Toxo
c. Herpes
d. Jamur
e. Nutrisi yang buruk
f. Pendarahan, dan
g. Keracunan makanan pada masa kehamilan yang dapat menghambat pertumbuhan sel otak yang menyebabkan fungsi otak bayi yang dikandung terganggu terutama fungsi pemahaman, komunikasi dan interaksi.
Efek virus dan keracunan tersebut dapat berlangsung terus setelah anak lahir dan terus merusak pembentukan sel otak, sehingga anak kelihatan tidak memperoleh kemajuan dan gejala makin parah. Gangguan metabolism, pendengaran, dan penglihatan, juga diperkirakaan dapat terjadi penyebab lahirnya anak autisme.
Widyawati (2002) mengemukakan bahwa ada berbagai macam teori tentang penyebab autisme, yaitu teori psikososial, teori biologis, dan teori imunologi. Teori biologi menjelaskan bahwa ada hubungan yang erat antara retardasi mental (75-80%) dengan gangguan autisme, perbandingan gejala autisme pada laki dan perempuan 4:1, dan adanya beberapa kondisi medis dan genetik yang mempunyai hubungan dengan gangguan autisme.
Faktor keturunan atau genetic juga berperan dalam perkembangan autisme. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelitian pada keluarga dan anak kembar. Pada anak kembar satu telur ditemukan sekitar 36-89% dan pada anak kembar dua telur = 0%. Penelitian dalam keluarga ditemukan 2,5-3% autisme pada saudara kandung, yang berarti 50-100 kali lebih tinggi disbanding pada populasi normal. Penelitian yang terbaru menemukan adanya peningkatan gangguan psikiatrik pada anggota keluarga dari anak autistic, berupa peningkatan insiden gangguan afektif dan anxietas dan juga peningkatan gangguan dalam fungsi social.
Selain itu, juga ditemukan adanya hubungan antara autisme dengan sindrom fragile-X, yaitu suatu keadaan abnormal dari kromosom X. Pada sindrom ini ditemukan kumpulan berbagai gejala, seperti retardasi mental dari yang ringan sampai yang berat, kesulitan belajar tingkat5 ringan, daya ingat jangka pendek yang buruk, fisik yang abnormal yang terjadi pada laki-laki dewasa sekitar 80%, serangan kejang, dan hiper-refleksi. Gangguan perilaku, juga sering tampak seperti hiperaktif, gangguan pemusatan perhatian, impulsive (pemaksaan kehendak), perilaku cemas. Gangguanperilaku lainnya dapat berupa tidak mau bertukar pandang, stereotip, pengulangan kata-kata, perhatian dan minat anak autistic hanya terfokus kepada suatu benda atau objek tertentu.
Komplikasi prenatal, perinatal dan neonatal yang meningkat juga ditemukan pada anak autistic. Komplikasi yang sering terjadi ialah adanya pendarahan setelah trimester pertama dan adanya kotoran janin pada cairan amnion yang merupakan tanda bahaya dari janin. Penggunaan obat-obatan tertentu pada ibu yang sedang mengandung juga diduga dapat menyebabkan timbulnya gangguan autisme. Komplikasi gejala saat bersalin berupa bayi terlambat menangis, bayi mengalami gangguan pernafasan, bayi mengalami kekurangan darah, juga diduga dapat menimbulkan gejala autisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar