Senin, 07 Juni 2010

Cara Sakit yang Sehat

Penyakit infeksi oleh bakteri, virus, serta macam-macam mikroba lain bisa menjadi penyebab utama bagi kita untuk menderita penyakit dalam waktu singkat dan bisa juga menderita sakit menahun. Kesemuanya itu tidak luput dari pengaruh kondisi fisik sebagai faktor penyebab utama.
Pendekatan holistik dalam dunia medis modern membawa kita pada pemahaman bahwa bila kita sakit fisik, kita pun sakit mental sehingga sering perawatan medis perlu diikuti dengan perawatan psikologis demi percepatan proses penyembuhan penyakitnya sendiri. Bahkan, predisposisi kondisi mental yang melemah karena stres emosional pun bisa membuat fisik rentan terhadap serangan berbagai penyakit, termasuk penyakit infeksi.
Stres, Kesehatan, dan Penyakit.
Kadar penerimaan diri terhadap penyakit akan membawa pengaruh pada pengelolaan stres mental akibat kekhawatiran berlebihan tentang penyakit yang sedang kita derita. Kemampuan mengelola penyertaan stres mental oleh penyakit yang berfungsi optimal akan memengaruhi proses percepatan penyembuhan penyakit.
Terdapat istilah psychological coping yang berarti kemampuan mengatasi stres karena kehadiran penyakit dengan cara efektif dan matang. Cara di atas berlawanan dari cara penolakan atau bahkan menekan ke bawah sadar (represi) yang membuat penyertaan aspek emosi karena kehadiran penyakit menguasai diri kita. Kita menjadi emosional, menuntut perhatian lingkungan berlebihan, dan tidak kooperatif dalam perawatan medis oleh dokter.
Ada dua cara coping yang dikenali sejak 30 tahun terakhir, yaitu coping yang berpusat pada emosi dan coping berpusat pada permasalahan dengan cara rasional. Kecendrungan bersikap rasional terhadap penyakit akan lebih mendorong kita optimistis terhadap proses perawatan medis yang kita jalani, dengan menunjukkan sikap kooperatif dan patuh pada nasihat dokter dengan keyakinan penuh akan sembuh. Sikap rasional akan mendorong kita mencari informasi dalam memecahkan masalah yang disebabkan kehadiran penyakit, memutuskan bersikap toleran, dan bersabar. Hal tersebut membuka peluang bagi efektivitas perawatan medis yang dilakukan dokter. Jadi, kemampuan mengatasi stress yang optimal akan mendukung pemulihan kesehatan sesegera mungkin dan bahkan terhindar dari penyakit.

Kiat Praktis.
Sering kali kita menganggap keadaan stres dan kemudian sakit sebagai suatu kondisi terberi karena menjaga keseimbangan kondisi fisik dan mental memang tidak mudah. Apalagi bila peran faktor eksternal, seperti perubahan cuaca, kecelakaan, dan kerentanan terhadap serangan penyakit tertentu tampil dominan dan ditambah pula bila kondisi fisik selalu ditandai titik lemah tertentu karena tidak ada manusia sempurna. Titik lemah kondisi tubuh benar-benar bersifat individual sehingga efek psikologisnya pun individual. Yang paling penting adalah menanamkan cara hidup sehat pada pada diri kita. Kalaupun terserang penyakit, tanamkan cara sakit yang sehat agar kualitas hidup optimal tetap terjaga.
Sakit yang Sehat.

Kiat-kiat untuk sakit yang sehat:

- Terimalah penyakit yang terberi dengan jiwa besar dan sikap toleran.
- Bila meragukan perawatan medis yang disarankan dokter, seperti operasi besar atau tindakan lain yang terkesan berat, carilah dokter lain untuk mendapat opini kedua, paling banyak ketiga. Andaikan ketiga dokter tersebut menyarankan hal yang sama, terimalah saran tersebut.
- Pilihlah coping yang berpusat pada permasalahan. Carilah informasi yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sebanyak mungkin tentang penyakit kita sehingga rasa waswas dan kekhawatiran berlebihan akan sirna dengan sendirinya.
Andaikata kita memperoleh informasi yang menyatakan penyakit kita memang parah, tingkatkanlah kadar toleransi dan isilah waktu kita dengan aktivitas positif dalam keterbatasan kemampuan fisik kita.
- Bersikaplah rasional dan optimistis. Menurut penelitian banyak pakar, penyertaan sikap optimistis dan rasional mempercepat pemulihan kesehatan.
- Hindari sikap pesimistis dan emosional. Sikap tersebut menghambat proses percepatan penyembuhan penyakit. Mengeluh berkepanjangan justru membuat kita terasa semakin terpuruk.
- Syukurilah kelebihan-kelebihan yang masih kita miliki. Rasa syukur akan mengikis kecendrungan sikap pesimistis yang mungkin sesekali timbul dalam diri kita saat sedang sakit.
- Berupayalah tetap mampu merawat diri semandiri mungkin agar sisa potensi fisik yang masih kita miliki tetap terjaga keberadaannya.
- Bersikap kooperatiflah terhadap perawatan dokter.
- Bersabar dan berdoa memohon pemulihan kesehatan segera dari Tuhan Yang Maha Esa karena Dia-lah yang member kehidupan kepada kita semua.

Daftar Pustaka
Kompas, Minggu, 23 September 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar